Makam Massal Korban Peristiwa Jumat Kelabu 23 Mei 1997 Di Kota Banjarmasin
Poto : peoplenews.id
Banjarmasin, Peoplenews.id- Sejarah Kelam Di masa lalu dimana kota Banjarmasin yang dikenal dengan kota yang tentram dan damai.Semua masyarakat hidup aman tentram seperti biasanya dan tidak ada tanda-tanda akan terjadi sesuatu.
Sempat beredar isu angin bahwa pada saat itu di awal bulan dan di awal tahun bahwa di kota Banjarmasin akan dikabarkan akan ada kerusuhan. Serontak hal ini membuat semua aktifitas masyarkat menjadi terhenti terutama di bidang perdagangan.
Nampak semua para pedagang yang mendengar isu angin tersebut takut akan membuka lapak dagang usahanya karena tidak ingin terkena imbasnya. Namun akan tetapi setelah hal isu angin itu berlalu tidak terjadi apa-apa di Kota Banjarmasin. Dan membuat pedagang termakan isu angin yang tidak jelas kabarnya datang dari mana.
Setelah Berlalunya isu kabar angin tersebut dan tidak ada tanda-tanda akan terjadinya isu kerusuhan semua berjalan aman, damai, dan tentram seperti biasanya, maka isu itu di anggap kabar angin belaka yang tidak jelas asal usul dan kebenarannya.
Sampai dimana hal yang tidak di inginkan terjadi. Pada siang itu cuaca panas, langit cerah membentang menghiasi kota Banjarmasin. Seputar Jl.A,Yani nampak terlihat sepi tak seperti biasanya yang padat dan ramai di lalui lalu lintas kenderaan bermotor.
Dari arah luar kota menuju km 3, di persimpangan Jl.P.Antasari beberapa orang berjaga-jaga di tengah jalan tidak tau untuk apa dan ada apa, tidak satu pun nampaknya pengendara berani melintas, di pertigaan menuju DM (Duta Mall).
Bahkan di depan masjid jl.Kuripan seorang bertubuh tinggi besar dengan sebuah senjata samurainya nampak berjaga. Nampak terlihat segerombolan orang menumpang truk menuju ke suatu tempat tertentu. Tidak tahu?
Tepat di Hari itu jumat pada tanggal 23 Mei 1997 Peristiwa kerusuan yang memakan banyak korban sampai berjumlah ratusan orang. Hingga saat ini. Sejarah itu sejarah kelam di masa lalu masih di kenang dan di ingat oleh masyarakat warga Kota Banjarmasin dengan sebutan Jumat kelabu.
Pada tanggal 23 Mei 1997 tersebut tepat terjadi kerusuhan besar hingga menelan ratusan jiwa, dan menghanguskan tempat peribadatan umat non muslim, rumah, mobil dan kantor. juga ikut di bakar semua habis tidak tersisa sama sekali Banjarmasin seketika menjadi kota mati.
Usut punya usut hal ini di latar belakangi oleh perang saudara antar dua pendukung partai besar yang sedang berkapanye dua hari bertutut-turut Kamis dan Jumat.
Sialnya pada saat itu umat muslim yang sedang menjalankan ibadah sholat Jumat di Masjid Noor Jl.Samudra Kota Banjarmasin baru selesai dari salamnya dan dilanjutakan dengan zikir.
Nampak dari kejauhan terdengaar puluhan raungan kendaraan para pedukung simpatisan partai sedang asik berkomfoi dengan menggunakan sepeda motor bermerek jet dengan kapasitas mesin 2 tak yang sudah di modifikasi tidak menggunakan knalpot.
Tepat pada saat itu juga para muda-mudi yang terlibat konfoi tersbut nampak mengusik para jamaah yang baru selesai dari pelaksanaan ibadah sholat jumat.
Para pengendara konfoi. Yang terlihat acuh dan tidak memperdulikan perlaksanaan ibadah sholat jumat tersebut nekad melintasi para umat muslim yang sedang berzikir ketika selesai sholat jumat tersebut. Serontak hal memancing Kemarahan dan keributan diantara umat muslim.
Hingga akhirnya pun muncul konflik kekerasan tersebut. Yang membuat para umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah sholat jumat tersebut menjadi murka. Mereka melihat muda-mudi yang konfoi tersebut menggunakan atribut kuning dengan ciri khas golkar. Hal ini membuat para umat muslim serentak menyambangi gedung golkar yang berada di jalan Lambung mangkurat.
Dengan Murkanya Para umat muslim membuat mereka melempari batu ke arah gedung golkar yang membuat gedung tersebut rusak dan kaca-kaca pecah
Tak lama kemudian tepat dengan para umat muslim yang sedang mengamuk di kantor golkar ditempat lain juga ada segerombolan orang merangsek masuk ke toko-toko untuk melakukan penjarahan barang-barang yang ada di sana kemudian melanjutkan ke Junjung buih plaza yang saat itu notabennya menyatu dengan bangunan Hotel Arum Kalimantan.
Yang dimana beberapa fungsionaris Golkar dan artis dari ibukota juga sedang beristirahat di hotel tersebut, untuk meramaikan acara kampanye terkhir di lapangan kamboja.
Setelah isi plaza dibawa lari oleh para penjarah, mereka lalu menyulutkan api yang dimana api tersebut menjilat hingga ke lobby hotel, asap panas pun menelusup kamar-kamar hotel, listrik padam eskalator dan lift macet. Para tamu turun dari lantai 6 dan tujuh untuk melarikan diri melalui tangga darurat bahkan menggunakan tali.
Dari ke jauhan sekitar hotel Victoria asap tebal mengepul, tak jauh dari sana di depan kantor Golkar Kota sebuah sedan terbakar, dan Sebagian masa sangat brutal seperti orang kesetanan melemparkan bom melotop ke dalam Katedral untung bangunan itu terbuat dari beton sehingga api tak sanggup menjilat gedung itu.
Namun di ujung sana gereja HKBP sudah ludes dimakan api hingga beberapa perumahan di belakangnya di daerah Kertak Baru ilir juga ikut dilahap si jago merah. Kantor Golkar yang bercokol di jl.Lambung Mangkurat pun sudah beberapa kali nyaris terbakar tetapi berkat sebuah Damkar bercokol di depan markas Golkar maka gedung itu berhasil terselamatkan.
Pada momen itu pihak keamanan vacum ? Apakah belum ada perintah untuk melakukan pengamanan ? Alhamdulillah aksi bumi hangus Banjarmasin tak kesampaian. Sepertinya tak diizinkan oleh yang Maha kuasa.
Kekacauan yang terjadi di jalan yang dipenuhi pejalan kaki dan konfoi kendaraan roda dua dan empat yang menampakkan kebengisannya dengan mengacungkan parang, Mandau, tombak dan samurai menunjukkan bahwa kita kembali ke kehidupan liar, buas, dan tak beradab.
Amuk masa di tengah kota Banjarmasin itu berlangsung cukup lama hingga pukul 18.00.
Namun tak kalah mengerikan, di saat senja ketika kompleks pertokoan Mitra Plaza dibakar habis oleh perusuh dan dijarah semua isi toko. Mereka para perusuh itu dihadang oleh se kompi pengamanan di depan pintu keluar.
Apa yang terjadi maju mati mundur hangus. Innallillah. Ratusan manusia mati konyol. Nyawa-nyawa terpanggang di atas bara reruntuhan. Banyak nyawa-nyawa hilang melayang kerna kecerobohan diri sendiri
Keesokan harinya banyak keluarga bersedih dan sengsara merindukan anak remajanya tak pulang hilang entah kemana untuk selamanya.
Beberapa malam berikutnya pun diberlakukan jam malam dimana orang-orang kampung berjaga untuk melakukan jam malam takut kalau-kalau terjadi aksi pembalasan.
Satu sama lain warga kota Banjarmasin dihantui rasa saling curiga mereka menjaga ketat semua persimpangan jalan dan pintu-pintu depan komp dan gang sehingga ketika ada warga yang tidak dikenal melintas mereka langsung mencegat dan memeriksa kelengkapan ktpnya dan tujuannya dari mana kemana dan untuk apa.
Tak luput juga para pria dengan seragam loreng-loreng juga ikut berjaga di persimpangan jalan-jalan yang ada dikota Banjarmasin. Mereka tak pandang bulu jika ada warga yang melintas maka akan di pukul sekeras-kerasnya dengan menggunakan rotan.
Satu minggu kota Banjarmasin menjadi kota mati listrik padam dimana-mana warga tidak ada berani keluar dan beraktifitas dan memilih untuk berdiam diri menetap dirumah saja.
Hingga akhirnya mereka yang mati dengan percuma dan sia-sia di kumpulkan menjadi satu dan di angkut menggunakan truk untuk di kuburkan masal di kuburan banteng yang berada di jalan landasan ulin km. 22
Peristiwa tersebut sampai saat ini masih terkenang dibenak warga kota Banjarmasin dan para orangtua yang pada saat itu mengharapkan kehadiran anaknya untuk kembali kepangkuan yang hilang entah kemana.
Setelah dilakukan pemakaman massal tersebut para orangtua yang kehilangan anak serta sanak saudaranya membuat mereka harus iklas dan berlapang dada merelekan anak, serta sanak saudaranya hilang entah kemana.
Setelah Puluhan tahun berlalu warga Banjarmasin menolak lupa kejadian tersebut dan mencoba menjaga agara kejadian tersebut tidak terjadi lagi.
feb