Notification

×

Iklan

Iklan

Menyoroti Isu Sogok Jilbab Di SMAN 1 Banjarmasin Ternyata Itu Hoax Dan Salah Paham Semata

Selasa, 07 Februari 2023 | Februari 07, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-02-07T11:54:13Z

 


Pintu Masuk SMAN 1 Banjarmasin

Poto : Istimewa


BANJARMASIN, Peoplenews.idBeredarnya kabar dari media ternama di Kalimantan Selatan tentang persoalan yang mengatas namakan oknum guru SMAN 1 Banjarmasin yang diduga menyulap nilai siswa untuk menembus jalur prestasi menuju kampus negeri ternyata itu hoax dan salah paham

Tuduhan yang dilayangkan salah satu orang tua siswa kelas XII di SMAN 1 Banjarmasin Melalui Radar Banjarmasin yang meminta identitas dirinya tak disingkap ternyata berujung salah sasaran.

Pasalnya tuduhan yang mengungkapkan perubahan nilai itu terjadi pada dampak saat melakukan pembelajaran di rumah di saat pandemi covid-19.

Bahwasanya banyak anak-anak mengalami kendala saat melaksanakan pembelajaran di rumah. Bahkan ada anak yang tidak mengerjakan tugas rumah dengan alasan tertentu.

Berdasarkan pengakuan dari kepala sekolah SMAN 1 Banjarmasin Fery Setyawan  Amadhy, melalui humas SMAN 1 Banjarmasin Putu bahwasanya kabar itu hoax.

"Kami tidak pernah menerima pemberian itu apa lagi untuk pemberian nilai biar bisa masuk di perguruan tinggi yang bagus itu tidak benar," bantahnya (7/2).

Dia menduga, siswa yang nilainya didongkrak itu anak orang berpengaruh.

"Hingga dia berani mengancam pihak sekolah dengan isu hoaxnya," bebernya

Dimedia tersebut kami di beritahukan bahwa kami mau saja disogok. “Dikasih hadiah jilbab dengan merek ternama,” sebutnya. Padahal itu tidak benar

"Kalau dulu memang kami ada menerima pemberian dari siswa tapi itu ketika pembagian rapot, perpisahan. Dll itu pun inisiatif mereka bukan kami yang malah meminta," ujarnya

Ditegaskannya, oleh putu bahwa isu ini miring dan tidak berbanding pihak media tersebut pun tidak datang ke sekolah cuma mengkomfirmasi melalui via handphone kepada kepala sekolah kami.

“Mestinya mereka ngomong baik-baik sini berbincang empat mata bukan malah seperti ini, ini tidak menghasilkan solusi yang ada malah aksi,” katanya.

Semua info yang ada di Radar Banjarmasin.
Apalagi soal link pengisian nilai yang dibagikan di grup WhatsApp. Itu tidak benar

“Nilai rapor diisi oleh guru. Tidak bisa siswa mengisinya. Tidak ada yang bisa begitu,” bantah putu

Kalau ada perubahan nilai, memang bisa saja. Karena guru bersangkutan memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki nilainya.

“Kami punya kriteria minimum. Di sini 75. Kalau siswa dapat 70, maka dikasih kesempatan remedial,” terangnya.

Putu menepisnya. Dan ia mengaku sudah bisa menebak siapa yang mengadukannya ke media pada tempo hari tersebut

“Anak si pelapor ini dapat rangking 17, sudah tinggi. Kami menghitung nilainya 86, tapi menurutnya 87. Lalu ia protes,” bebernya.

Intinya, siswa ini layak mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Fery melalui bidang kehumasan Putu siap beradu argumen kepada si pelapor untuk bisa mengeluarkan data-datanya.

“Silakan datang untuk hitung-hitungan. Ayo adu data, mana yang salah dan mana yang benar,” serunya.

Perihal tuduhan sogokan jilbab, Fery menyangsikannya. “Masa guru SMAN 1 serendah itu ? Saya tanya siapa gurunya, ortu siswa ini malah mengaku lupa,” pungkasnya.


Ebi

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update