Notification

×

Iklan

Iklan

Dialog Terbuka Ikatan Mahasiswa Banjarmasin: Permasalahan Pemerintah Lama PR Bagi Pemerintah Baru Sampah dan TPA Basirih

Jumat, 14 Februari 2025 | Februari 14, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-14T14:43:03Z


Dialog Terbuka Ikatan 
Mahasiswa Banjarmasin

Poto : Peoplenews. Id



Banjarmasin, Peoplenews. Id – Ikatan Mahasiswa Banjarmasin (IMB) menggelar sebuah dialog terbuka yang mengangkat tema "Permasalahan Pemerintah Lama PR bagi Pemerintah Baru: Sampah dan Tempat Pembuangan Akhir Basirih yang Ditutup oleh Kementerian DLH." Acara ini diselenggarakan di warung kopi epen, Jumat (14/2).

Untuk menggali lebih dalam permasalahan yang sedang dihadapi kota Banjarmasin terkait dengan pengelolaan sampah dan penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

Dialog terbuka ini menghadirkan Endani Kastien sebagai pemantik diskusi, seorang aktivis yang memiliki pengalaman luas. Sebagai moderator acara, Muhammad Rianda, Kepala Bidang Kajian & Advokasi IMB, memandu jalannya diskusi dengan tujuan untuk menyuarakan aspirasi mahasiswa dan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang berdampak langsung pada lingkungan Banjarmasin.

Dalam diskusi tersebut, Endani Kastien menyampaikan pandangannya mengenai kondisi pengelolaan sampah di Banjarmasin, yang menjadi masalah besar dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, penutupan TPA Basirih yang dilakukan oleh Kementerian DLH menambah beban bagi pemerintah daerah dalam menangani sampah. "Banjarmasin sudah lama menghadapi masalah dengan sampah, dan penutupan TPA Basirih menambah tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah baru. Kami berharap ada solusi konkret untuk mengatasi krisis ini," ujar Endani.

Sementara itu, Muhammad Rianda sebagai moderator menekankan pentingnya peran serta mahasiswa dalam mendukung upaya pemerintah untuk mencari solusi jangka panjang terkait pengelolaan sampah. Ia juga mengingatkan bahwa masalah sampah bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. "Ini bukan hanya soal kebijakan pemerintah, tetapi juga kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan," kata Rianda.

Dialog yang berlangsung dinamis ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk mahasiswa, aktivis lingkungan, serta perwakilan dari pemerintah daerah dan Kementerian DLH. Para peserta antusias berdiskusi mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk mencari lokasi pengganti TPA Basirih dan penerapan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Acara ini berakhir dengan harapan bahwa melalui kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait, Banjarmasin dapat menemukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah sampah dan menjaga keberlanjutan lingkungan di masa depan.


Ebi




TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update