Ilsutrasi Pencemaran Nama Baik
Poto : Istmiewa
Banjarmasin, Peoplenews. Id -Pada suatu malam yang tak terduga, terjadi insiden yang melibatkan sejumlah wartawan di Gedung Mahligai Pancasila, yang diduga berujung pada pencemaran nama baik seorang wartawan berinisial BI. Insiden ini berawal setelah acara peliputan yang dihadiri oleh sejumlah wartawan, termasuk seorang yang mengaku dirinya wartawan namun dinilai tidak memahami dasar-dasar dunia jurnalistik. Individu ini diketahui hanya menyalin dan menempel (copy-paste) berita dari sumber lain, tanpa menciptakan karya jurnalistik asli. Senin (3/2)
Setelah acara selesai, para wartawan menerima uang transport yang diberikan oleh penyelenggara acara. Pembagian uang tersebut dilakukan antara wartawan yang terlibat, salah satunya adalah BI, yang berusaha menyelesaikan kewajibannya dengan memberikan uang transport kepada pihak yang bersangkutan. Namun, konflik mulai muncul ketika salah satu wartawan, berinisial Al, menunjukkan sikap yang tidak kooperatif dan tidak menghormati kesepakatan yang telah dibuat.
Al yang awalnya sepakat untuk mengambil uang transport secara tunai, malah menunda dan berkelit dengan alasan pribadi. Hal ini menyebabkan ketegangan di antara rekan-rekannya, BI dan DN, yang telah menunggu cukup lama. Setelah lama menunggu, BI dan DN memutuskan untuk pulang, sementara Al tetap tidak menunjukkan niat untuk menyelesaikan urusan tersebut.
Keesokan harinya, Al mencoba menghubungi BI untuk meminta uangnya, namun terjadi ketegangan lebih lanjut. Al bahkan diduga meng-copy paste sebuah berita dari media lain yang menyebutkan dirinya sebagai sumber informasi dari acara tersebut. Ketika Al mencoba menemui BI di rumahnya untuk mengambil uang tersebut, namun BI sedang tidak ada, Al malah terlibat percakapan dengan adik BI yang mengirimkan pesan melalui WhatsApp.
Tak berhenti di situ, situasi semakin memanas ketika diduga anak dari Al mencoba menghubungi BI dengan menggunakan alasan yang tidak jelas, bahkan menuduh BI telah memakan hak orangtuanya. Klaim tersebut disertai dengan bukti percakapan WhatsApp yang panjang, yang semakin memperburuk situasi. BI merasa dirugikan oleh tuduhan tersebut dan merasa bahwa anak Al telah melanggar etika dan sopan santun dalam berkomunikasi.
Meski begitu, BI telah menyelesaikan kewajibannya dengan menyerahkan uang transport kepada Al. Namun, meskipun masalah uang telah diselesaikan, anak Al masih terus menggerutu dan membuat tuduhan tidak jelas terhadap BI. BI, yang merasa nama baiknya tercemar, mempertimbangkan untuk melaporkan dugaan pencemaran nama baik ini ke pihak berwajib.
Sampai berita ini diturunkan, masalah antara BI dan Al telah selesai, namun tuduhan dan tudingan yang tidak berdasar masih terus berlanjut melalui WhatsApp, yang menunjukkan kurangnya sikap sopan dan etika dalam berkomunikasi, terutama dalam konteks profesionalisme wartawan dan pihak terkait.
Ebi